Resume Peranan Teknologi Informasi
dalam Akuntansi
Perkembangan TI yang pesat mengakibatkan
perubahan signifikan terhadap akuntansi. Semakin maju TI, semakin banyak pengaruhnya
pada bidang akuntansi. Hal ini mempengaruhi perkembangan system informasi akuntansi
(SIA) dalam hal pemrosesan data, pengendalian intern, dan peningkatan jumlah dan
kualitas informasi dalam pelaporan keuangan. Perkembangan SIA berbasis computer
juga mempengaruhi proses audit. Akhirnya, kemajuan TI memberikan peluang baru bagi
profesi akuntan. Peluang itu di antaranya konsultansi system informasi berbasis
komputer, CISA, dan web trust audit.
Perkembangan akuntansi berdasar
kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era
industri, dan era informasi. Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya
yang berjudul The Third Wave (Robert, 1992).
Alvin Toffler dalam bukunya
The Third Wave menyatakan bahwa pada tahun 8000 SM yang dinyatakan sebagai masa
bercocok tanam orang sudah mengenal teknologi, informasi, dana kuntansi. Pada masa
itu teknologi akuntansi masih sangat sederhana, sistem single entry book
keeping sudah dianggap cukup. Dengan system ini orang hanya memerlukan informasi
mengenai berapa asset dan utangnya pada suatu satker tertentu dan belum berpikir
mengenai berapa perubahan kekayaannya dan
apa penyebab perubahan tersebut.
Tahun 1650 sampai dengan
1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era industry dengan terjadinya revolusi
industri, yaitu sejak ditemukannya mesin-mesin
industri. Pada masa ini sistem doble entry book keeping mulai diperkenalkan oleh
Luca Pacioli meskipun bukan dia penemu system ini. Pada masa ini system informasi
akuntansi di dalam upaya untuk menyediakan informasi, baik kepada pihak ekstern
maupun intern masih dilakukan secara manual hanya dengan bantuan mesin hitung atau
pun kalkultor.
Era informasi dimulai dengan
ditemukannya computer pada tahun 1955. Pada era ini teknologi informasi sudah menggunakan
computer dan pemrosesan informasi menjadi lebih cepat, pemrosesan dan penyimpanan
informasi menjadi lebih murah, dan tidak banyak memakan tempat dan waktu.
Salah satu bidang akuntansi
yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi
pada SIA berbasis computer sama dengan SIA
berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu
laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis
computer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas.
Model akuntasi berbasis biaya
historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan
pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi
pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat
perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan
proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan keluar pada nilai pelanggan,
mengukur proses pada real time, dan memungkinkan network.
Perubahan proses akuntansi akan
mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang
menggunakan laporan keuangan (produkakuntansi) sebagai objeknya. Praktik
auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan
yang dihasilkan oleh SIA. Sehingga perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan
proses audit.
Menurut Arens, terdapat tiga
pendekatan auditing pada EDP audit, yaitu audit sekitar komputer (auditing
around the computer), audit melalui komputer (auditing through the computer),
dan audit berbantuan komputer (auditing with computer).
Ketika dokumen sumber yang
tradisional hanya dalam format
elektronik auditor harus mengubah pendekatan audit. Pendekatan ini sering disebut
dengan auditing through the computer. Ada tiga kategori pengujian dari pengujian
strategi ketika mengaudit melalui komputer, yaitu pendekatan data ujian, simulasi pararel, dan pendekatan modul
audit tertanam.
Pada auditing with computer
untuk membantu pelaksanaan keseluruhan program pengauditan digunakan mikro komputer.
Auditing ini dimaksudkan untuk melakukan otomatisasi terhadap proses
pengauditan. Mikro computer akan mentransformasi beberapa fungsi audit.
Auditing ini juga menggunakan software untuk melaksanakan pengujian terhadap pengendalian
intern organisasi klien (termasuk compliance test) dan pengujian substantive terhadap
catatan dan file klien.
Auditing with computer
mengarah pada penerapan expert system di dunia pengauditan. Expert system
adalah program komputer yang berciri intensif-pengetahuan yang menangkap keahlian
manusia dalam wilayah pengetahuan yang terbatas. Pada expert system pengetahuan
manusia dimodelkan atau direpresentasikan dalam satu cara yang bisa diproses oleh
komputer. Kondisi-kondisi dalam penyusunan laporan keuangan dieksekusi dalam konstruksi
IF-THEN. Jika kondisi adalah benar (true), maka suatu tindakan dilakukan.
Untuk keperluan EDP audit, auditor yang bersangkutan selain memiliki
keahlian audit dana kuntansi juga harus memiliki keahlian komputer. Lebih-lebih
jika auditor akan melakukan audit yang through dan within the computer.
sumber data : ejournal.unud.ac.id
http://rizkiarga.blogspot.com/2010/10/peranan-teknologi-informasi-dalam.html