Kamis, 01 November 2012

Resume Artikel "Peran Teknologi Informasi dalam Akuntansi




Resume Peranan Teknologi Informasi dalam Akuntansi

Perkembangan TI yang pesat mengakibatkan perubahan signifikan terhadap akuntansi. Semakin maju TI, semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Hal ini mempengaruhi perkembangan system informasi akuntansi (SIA) dalam hal pemrosesan data, pengendalian intern, dan peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan. Perkembangan SIA berbasis computer juga mempengaruhi proses audit. Akhirnya, kemajuan TI memberikan peluang baru bagi profesi akuntan. Peluang itu di antaranya konsultansi system informasi berbasis komputer, CISA, dan web trust audit.

Perkembangan akuntansi berdasar kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave (Robert, 1992).

Alvin Toffler dalam bukunya The Third Wave menyatakan bahwa pada tahun 8000 SM yang dinyatakan sebagai masa bercocok tanam orang sudah mengenal teknologi, informasi, dana kuntansi. Pada masa itu teknologi akuntansi masih sangat sederhana, sistem single entry book keeping sudah dianggap cukup. Dengan system ini orang hanya memerlukan informasi mengenai berapa asset dan utangnya pada suatu satker tertentu dan belum berpikir mengenai berapa perubahan  kekayaannya dan apa penyebab perubahan tersebut.

Tahun 1650 sampai dengan 1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era industry dengan terjadinya revolusi industri,  yaitu sejak ditemukannya mesin-mesin industri. Pada masa ini sistem doble entry book keeping mulai diperkenalkan oleh Luca Pacioli meskipun bukan dia penemu system ini. Pada masa ini system informasi akuntansi di dalam upaya untuk menyediakan informasi, baik kepada pihak ekstern maupun intern masih dilakukan secara manual hanya dengan bantuan mesin hitung atau pun kalkultor.

Era informasi dimulai dengan ditemukannya computer pada tahun 1955. Pada era ini teknologi informasi sudah menggunakan computer dan pemrosesan informasi menjadi lebih cepat, pemrosesan dan penyimpanan informasi menjadi lebih murah, dan tidak banyak memakan tempat dan waktu.

Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis computer sama dengan  SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis computer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas.

Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya,  mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan keluar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada real time, dan memungkinkan network.

Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produkakuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA. Sehingga perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit.

Menurut Arens, terdapat tiga pendekatan auditing pada EDP audit, yaitu audit sekitar komputer (auditing around the computer), audit melalui komputer (auditing through the computer), dan audit berbantuan komputer (auditing with computer).

Ketika dokumen sumber yang tradisional  hanya dalam format elektronik auditor harus mengubah pendekatan audit. Pendekatan ini sering disebut dengan auditing through the computer. Ada tiga kategori pengujian dari pengujian strategi ketika mengaudit melalui komputer, yaitu pendekatan  data ujian, simulasi pararel, dan pendekatan modul audit tertanam.

Pada auditing with computer untuk membantu pelaksanaan keseluruhan program pengauditan digunakan mikro komputer. Auditing ini dimaksudkan untuk melakukan otomatisasi terhadap proses pengauditan. Mikro computer akan mentransformasi beberapa fungsi audit. Auditing ini juga menggunakan software untuk melaksanakan pengujian terhadap pengendalian intern organisasi klien (termasuk compliance test) dan pengujian substantive terhadap catatan dan file klien.

Auditing with computer mengarah pada penerapan expert system di dunia pengauditan. Expert system adalah program komputer yang berciri intensif-pengetahuan yang menangkap keahlian manusia dalam wilayah pengetahuan yang terbatas. Pada expert system pengetahuan manusia dimodelkan atau direpresentasikan dalam satu cara yang bisa diproses oleh komputer. Kondisi-kondisi dalam penyusunan laporan keuangan dieksekusi dalam konstruksi IF-THEN. Jika kondisi adalah benar (true), maka suatu tindakan dilakukan.

Untuk keperluan EDP audit, auditor yang bersangkutan selain memiliki keahlian audit dana kuntansi juga harus memiliki keahlian komputer. Lebih-lebih jika auditor akan melakukan audit yang through dan within the computer.


sumber data : ejournal.unud.ac.id  http://rizkiarga.blogspot.com/2010/10/peranan-teknologi-informasi-dalam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar